Ekonomi Indonesia belum juga stabil meski para pejabat menyatakan adanya kenaikan ekonomi sekian persen di tahun 2017 silam. Nyatanya meski ekonomi dinyatakan meningkat namun daya beli masyarakat menurun dan mengakibatkan permasalahan gres yang datanya tidak sesuai dengan yang dipaparkan.

Bahkan Presiden Jokowi sendiri sempat menyatakan rasa bingungnya ketika ekonomi dinyatakan meningkat namun nyatanya daya beli masyarakat menurun. Banyak perusahaan yang gulung tikar, sedangkan uang di bank susah muternya. Katanya dilema kredit yang dipersulit menjadi penyebabnya, benarkah?
Tahun 2017 kemarin ada suatu fenomena ketika harga cabe hampir mencapai Rp 150.000, 00 per kilonya. Banyak penjual yang joged alasannya yaitu untung besar, namun tak sedikit pula yang mencicipi kesusahan akhir melonjaknya harga kebutuhan pokok ini.
Setelah dilakukan penelitian mendalam, ternyata ada oknum bandel yang menimbun cabe dan menjualnya eksklusif ke pabrik kecap dan saus. Mereka yang untung, rakyat yang buntung!
Harga cabe sudah normal, eh di final 2017 hingga awal 2018 rakyat harus menghadapi dilema panen padi yang gagal alasannya yaitu banyak sekali masalah, salah satunya adanya hama yang menciptakan banyak petani gagal panen. Hal ini menciptakan stok beras di Indonesia lalu menipis dan dapat ditebak harganya melonjak tinggi hingga menciptakan panik.
Saya sendiri punya warung di rumah yang karenanya tak menjual beras alasannya yaitu langkanya stok beras dan tingginya harga beras di pasaran. Biasanya harga beras sekitar Rp 10.000, 00, namun ketika ini dapat mencapai Rp 13.000, 00. Itupun stoknya susah banget alasannya yaitu sempat nyari kesana kemari namun tak dapet stok beras.
Pemerintah bahkan harus impor beras demi dapat menyediakan stok beras yang melimpah di pasaran, meski efeknya harga beras mahal dan dapat berimbas pada para petani lokal di lalu hari bila impor beras ini dilakukan terus menerus.
Harga beras belum stabil, tiba lagi dilema ketika harga ayam potong tiba-tiba saja melonjak dari kisaran Rp 25-30 ribu hingga mencapai Rp 40.000, 00. Para pedagang ayam di pasar bahkan hingga tidak jualan alasannya yaitu stok ayam yang langka dan harganya yang terlampau mahal.
Teman saya yang biasa jualan ayam goreng hingga menutup usahanya dulu alasannya yaitu tidak dapat mengimbangi harga ayam yang melonjak ini. Sampai kapan beliau dapat bertahan? Entahlah!
Kita tentu menunggu solusi dari pemerintah menyerupai ketika harga cabe melonjak tajam, siapa bintang film dibalik kenaikan harga materi pangan di Indonesia ketika ini? Kita tunggu saja gosip selanjutnya!
Comments
Post a Comment