Surat edaran yang dirilis oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Hanif Dhakiri, perihal kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2018 yang ditetapkan naik sebesar 8,7% menciptakan banyak orang penasaran. Pasalnya kenaikan UMP ini juga akan berdampak besar dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 mendatang.

Ada hal menarik yang terjadi di DKI Jakarta yang merupakan sentra bisnis di Indonesia ini. Pasalnya masih ada perdebatan antara pengusaha dan buruh yang sama-sama punya nilai kenaikan UMP sendiri sesuai dengan versinya masing-masing.
Kenaikan UMP versi pengusaha
Sarman Simanjorang selaku perwakilan dari pengusaha mengusulkan UMP tahun 2018 sebesar Rp 3.648.035 sesuai dengan kenaikan dari nominal sebelumnya yang sebesar Rp 3.917.398. Kenaikan ini juga sudah cukup menciptakan para pengusaha harus bersiap diri jikalau tak ingin terjadi problem dengan bisnisnya.
Kita tahu sendiri di tahun 2017 ini bisnis memang sedang kurang bagus, banyak orang yang mengeluhkan bisnisnya sepi pembeli dan laba berkurang. Beberapa nama besar juga mulai tumbang menyerupai 7Eleven, Lotus, Debenhams, dan beberapa gerai Matahari.
Kenaikan UMP versi buruh
Sedangkan asosiasi buruh mengusulkan kenaikan UMP menjadi Rp 3.917.398 dengan berpedoman pada kebutuhan hidup yang layak (KHL) di Jakarta yang nominalnya sebesar Rp 3.603.531. Angka ini terbilang cukup besar dan berbeda dari data yang ada sebelumnya.
Serikat pekerja menyampaikan gotong royong ada kenaikan sewa kontrakan, biaya transportasi dan biaya listrik yang menciptakan beban mereka semakin besar sehingga meminta kenaikan UMP yang berbeda dari tawaran pengusaha.
Keputusan ada di tangan Gubernur DKI, Anies Baswedan, pada tanggal 1 November 2017 mendatang sesuai dengan pengumuman yang berlaku dimana UMP wajib diumumkan secara serentak.
Apakah Anies akan pro kepada pengusaha atau malah pro kepada serikat buruh yang ada di Jakarta? Ini menjadi salah satu problem yang cukup sulit alasannya yaitu mereka juga mengalami problem yang tak berbeda jauh, pengusaha mengalami problem bisnis yang kurang cantik dan pekerja mengalami problem pada kebutuhan hidup yang bertambah.
Comments
Post a Comment